BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat
maju yang kaya dan makmur dengan kenyamanan yang di dukung dengan mesin atau
alat-alat otomatis, telah mengalami derita yang diakibatkan dengan kemajuan
tersabut. Bakyak ancaman yang di hadapi mereka seperti penyakit yang di
akibatkan kurang gerak, sebagai sebagian penyakitnya, timbul penyakit
egeneratif, seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes
melitus, dan lainnya.
Gejala
kemerosotan kebugaran jasmani di kalannggan anak-anak dan remaja di seluruh
dunia sudah merupakan gejala umum. Penyebab utamanya adalah mereka kurang aktif
bergerak karena kurangnyawaktu untuk melaksanakan latihan jasmani. Anak-anak
begitu asik bermain permainan di komputer, disertai pola makan yang tidak
sehat, seperti menyantap makanan yanng siap hidang dimana susunan menunya tidak
seimbang, keadaan ini sudah terjadi di Indonesia.
Dengan
demikian masyarakat Indonesia sangat kagum dengan menyaksikan penampilan
seorang penari yang badannya lemah gemulai. Mungkin kita juga kagum menyaksikan
seorang pesenam yang dapat menekukkan tubuhnya, seperti ular, lentur sekali
gerakannya. Apa kesan kita ? Orang itu memiliki fleksibelitas yang sangat
bagus. Fleksibelitas dapat di definisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi
dan otot, serta tali sendi disekitarnya untuk bergerk denga leluasa dan nyaman
dengan ruang gerak maksimal yang di harapkan. Fleksibelitas optimal
memungkinkan sekelompok atau satu sendi untuk bergerak elegan efisian.
Senam
mempunyai begitu banyak pengaruh bagi individu bila datang berolahraga dengan
sikap dan respek yang baik. Senam dapat menyenangkan, menggairahkan dan memberi
banyak pesona. Banyak keuntungan yang diperoleh dalam senam. Konsentrasi,
keteguhan hati, dan keyakinan akan menjadi modal besar yang dapat membanti
dalam bersenam. Pengaruh latihan senam terhadap perkembangan fisik, menakjubkan.
Mempelajari keterampilan dalam senam akan
meningkatkan kekuatan yang sangat hebat, kelentukan, koordinasi, sikap dan
kesadaran kinnestetik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian senam lantai ?
2. Apa saja sarana dan prasarana senam lantai ?
3. Bagaimana gerakan dasar senam lantai ?
4. Apa saja modifikasi permainan senam lantai ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian senam dan senam lantai
2. Mengetahui apa saja sarana dan prasarana
senam lantai
3. Mengetahui gerkan dasar senam lantai
4. Mengetahui modifikasi permaianan senam lantai
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Senam Lantai
Pengertian
Senam Latai Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga
yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam.
Senam
lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya
terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan
tangan atau kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau pada saatmeloncaat
kedepan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasardari senam
perkakas (alat). Pada dasarnya, bentuk-bentuk katihan bagi putra dan putri
adalah sama, hanya unuk putri anyak unsur gerak balet. Jenis senam juga di
sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan
suatu peralatan khusus.
2.2 Sarana dan Prasarana Senam
Lantai
1.
Sarana dan prasarana
Olahraga
merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui
peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam
artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan. Sarana dan
prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi
prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.
Fungsi
sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu
kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana
olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan
tempat olahraga dengan benar.
Dalam membuat perencanan penyediaan sarana dan prasarana harus memperhatikan 3
faktor penting di antaranya:
1.
Kuantitas prasarana olahraga
Untuk
menampung kegiatan perlu dibutuhkan prasarana olahraga yang jumlahnya mencukupi
sesuai kebutuhan. Di dalam gegiatan senam lantai di perlukan gedung atau gor
olahraga yang luas.
2.
Kualitas sarana olahraga
Guna
menampung kegiatan olahraga berprestasi maka di perlukan kualitas yang sesuai
dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga. Dalam cabang
olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi
matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
2.
Pendanaan sarana dan prasarana olahraga
Untuk
menujang faktor diatas perlukan dana yang cukup besar sehinggadapat disiapkan
prasarana yang mencukupi. Minimnya dana akan menyebabkan kurangnya kemampuan
unit kerja terkait untuk mefasilitasi kegiatan olahraga
Peniningkatan
keadaan sarana dan presarana dapat dilakukan dengan:
1. Peningkatan persediaan sarana dan
prasarana olahraga yang memadai.
2. Peningkatan anggaran dana dibidang
olahraga dalam kaitannya untuk pengadaan sarana dan prasarana.
3. Peningkatan minat terhadap kegiatan
olahraga
2.3 Gerakan Dasar Senam Lantai
Sebelum
mempelajari gerakan dasar diperlukan pembinaan dan pembentukan fisik yang
teratur, hal ini perlu karena adanya fisik yang sudah terbentuk akan memudahkan
dalam mempelajari gerakan-garakan dasar.
Beberapa
contoh gerakan dasar senam lantai :
a. Roll Depan
Yang dimaksud
roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang
badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Dapat dilakuan
dengan cara sebagai berikut :
1.
Sikap permulaan jonngkok, pantat agak tinggi, kedua lengan lurus ke depan.
2.
Luruskan tungkai badan condong kedepan, tangan menumpu pada matras selebar
bahu, tarik dagu ke dada, tengkkuk pada matras.
3.
Saat punggung menginai matras, bongkokkan tungkai, tarik paha kke dada, tangan
menolak, gerakan engguling di truskan hinnngga berakhir pada sikap jongkok,
tangan melekat pada tulang kering atau tangan lurus dengan pandangan lurus ke
depan.
b.
Teknik Kayang
Kayang
ialah suatu bentuk sikap badan terlentang yanng membusur, bertupu pada kedua
kaki dan kedua tangan siku-siku dan lutut lurus. Dapat dilakuan dengan cara
sebagai berikut :
1.
Sikap berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka, kedua tanngan lurus keatas.
2.
Jatuhkan badan bagian belakang dengan melengkungkan badan hingga kedua tangan
mendarat ke lantai
c.
Sikap Lilin
Dapat
dilakuan dengan cara sebagai berikut :
1. Posisi
tidur telentang.
2. Tangan
ditekuk dekat sisi telinga.
3. Angkat
ke 2 kaki (rapat) lurus keatas dengan tangan menopang pinggang.
d. Meroda
Gerakan
meroda merupakan gerakan memutar badan dengan sikap menyamping arah gerakan dan
tumpuan bert badan ketika berputar menggunakan kedua tangan dan kaki. Cara
melakukan :
1.
Berdiri dengan sikap tegak dan posisi tangan berada disamping
2.
Lalu perlahan angkat tangan ke atas dengan sikap menyerupai huruf ”V”
3.
Lalu putar kedua tangan kebelakang dengan diikuti kaki kanan/kiri melangkah ke
depan lalu diikuti dengan kaki kiri/kanan sebagai hentakannya
4.
Lalu letakkan tangan kanan lalu tangan kiri/tangan kiri lalu tangan kanan pada
matras
5.
Pada saat memutar kedua kaki harus lurus agar mendapat posisi yang maksimal
6.
Saat sudah memutar posisi badan menghadap kesamping lalu putar kaki supaya bisa
menghadap ke depan dan pandangan matapun harus menghadap ke depan
e.
Profeller
Cara
melakukan :
1.
Kaki kanan lurus ke samping kanan dengan ujung kaki kanan lurus
2.
Kaki kiri ditekuk seperti posisi jongkok
3.
Kedua tangan menyentuh matras yang letaknya tepat ditengah-tengah kaki yang
ditekuk dan yang diselonjorkan
4.
Putar kaki kanan ke arah dalam hingga melewati kaki kiri yang ditekuk
5.
Pada saat kaki kanan melewati kaki kiri maka angkat badan dengan kedua tangan
agar kaki kanan dapat berputar kebelakang melewati kaki kiri lalu kemudian
kembali ke posisi awal
2.4
Macam-Macam Bentuk Gerakan Senam Lantai
1.
Guling ke depan (Forward Roll)
Guling
depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan :
a.
Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
b.
Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan
di atas matras.
c.
Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
d.
Sentuhkan bahu ke matras.
e.
Bergulinglah ke depan.
f.
Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul
lutut.
g.
Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
2.
Guling kebelakang (Backward Roll)
a.
Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b.
Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada
c.
Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
d.
Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
e.
Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang
kepala.
f.
Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak
tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
g.
Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.
Kesalahan
– kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :
a)
Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b)
Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan
karena sikap tubuh kurang bulat
c)
Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang
digunakan untuk menumpu diatas matras.
d)
Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke
samping.
e)
Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak
kaki)
Cara
memberi bantuan guling kebelakang :
1)
Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling
2)
Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling
3.
Lompat harimau
Secara
prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan
roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan
lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke
depan dan sikap akhir jongkok.
Cara
melakukannya sebagai berikut:
a)
Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b)
Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan
melayang, tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di
depan dekat tangan.
c)
Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan
tungkai saat berada diatas ujung kuda-kuda.
d)
Sikap akhir jongkok terus berdiri.
4. Hands stand
a. Sikap
permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
b. Bungkukkan
badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit
ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
tungkai belakang lurus.
c. Ayunkan
tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
d. Kedua
tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
e. keseimbangan.
5. Meroda
Gerak
memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan
tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu
kali geraka meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi
beberapa kali gerakan :
a) Mula-mula
berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua
tangan
lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan.
b) Kemudian
jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri,
kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas.Disusul dengan meletakkan telapak
tangan di samping tangan kiri.
c) Saat
kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki
terbuka dan serong ke samping.
d) Kemudian
letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul
dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
e) Badan
terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.
Cara
memberikan bantuan meroda sebagai berikut :
a)
Pembantu memberikan bantuan dengan cara berdiri di belakang orang yang
melakukan gerakan meroda.
b)
Pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas,
pembantu segera memegang kedua sisi pinggulnya.
c)
Pada waktu gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi
pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai.
6. Lompat Jongkok
Cara
melakukan lompat jongkok :
1.
Awalan lari cepat badan condong kedepan
2.
Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari
belakang bawah kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
3.
Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak
sekuat-kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan
direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan.
4.
Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
7. Round Off
Round
off adalah : Suatu satuan gerakan yang terdiri dari :
•
Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
•
Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Cara
melakukan :
a)
Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan
dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri
bergantian.
b)
Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian
memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar
pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c)
Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi
pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga
ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap
hand.
d)
Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2
tangan meninggalkan lantai.
e)
Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu,
terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih
kekuatan tangannya dengan baik.
f)
Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan
tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
8. Lompat Kangkang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau
menyudut yaitu lompatan dengan membuat
sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1.
Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi.
2.
Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan
dibuka (gerakan ke samping).
3.
Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
4.
Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum
mendarat.
5.
Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
9.
Head Stands
a)
Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan
ditopang oleh kedua tangan.
b)
Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan
membentuk segitiga sama sisi.
c)
Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak
mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d)
Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:
•
Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama
sisi.
•
Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
•
Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
•
Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan
keseimbangan.
•
Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan
rasa sakit.
•
Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
•
Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
10.
Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan
empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan
panggul.Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih
tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari
gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan
pinggang.
Cara
melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
1.Sikap
permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
2.Kedua
kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
3.Kedua
tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
4.Posisi
badan melengkung bagai busur.
11.
Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur
terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama,
pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam
melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara
melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
a)
Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
b)
Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c)
Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang.
d)
Pertahankan sikap ini beberapa saat.
12.
Salto
Gerakan jungkir balik di udara tanpa
menyentuh tanah: pesenam itu dengan gesitnya
melakukan beberapa kali.
13.
Guling Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
melakukan lenting tengkuk :
1. Sikap
Awal
Berdiri
tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil
membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah
dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil
sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
2. Pelaksanaan
Ketika
posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh
sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil
dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan
ini menyebabkan badan melenting ke depan.
3. Sikap
Akhir
Ketika
layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua
lengan tetap terangkat lurus.Akhirnya , berdiri tegak.
2.5 Modifikasi Permainan Senam
Lantai
1.
Roll depan berpasangan
•
Pemain : 2-5 pasang. Tedak terbatas
•
Peralatan : Tidak mengunakan peralatan
•
Tempat : Gedung atau tempat bermain
•
Keahlian : Kelenturan dan kelenturan tubuh
•
Permainan : Tujuannyauntuk mengetahui tim yang sampai duluan di finis dengan
sukses. Di lakukan secara berpasangan dan orang pertama berdiri dan orang yang
kedua berposisi tidur denngan kedua kaki di tekuk, lalu orang pertama memegang
mata kaki orang kedua dengan cara membungkuk ban orang kedua pun juga memegang
mata kaki orang pertama. Setelah itu dilakukan gulingkan roll depan secara
beruritan dan seirama dengan pasangan masing-masing.
•
Sekor : Tim yang sampai duluan menjadi pemenang.
•
Variasi : Gunakan pemindahan dalam bentuk lain.
2.
Roll belakanng berpasanngan
•
Pemain : 2-5 pasang orang. Tedak terbatas
•
Peralatan : Tedak mengunakan peralatan.
•
Tempat : Gedung atau tempat bermain
•
Kahlian : Kelenyukan dan kelenturan tubuh
•
Permainan : Tujuannya untuk mengetahui tim yang sampai dahulu di finis dengan
sukses. Masing-masing tim berpasangan. Orang pertama berdiri dan orang kedua
tidur terlentang dengan kedua kaki diangkat keatas. Orang pertama memegang mata
kakinya orang kedua, lalu orang pertama menarik sekkuat-kuatnya kaki orang yang
kedua tersebut agar mendapat dorangan berguling ke belakang. Kemudian lakuan
guling kebekakang sampai funis.
•
Sekor : Tim yanng sampai duluan menjadi pemenang.
•
Variasi :Gunakan pemindahan dalam benuk lain.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur
gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di
udara,menumpu dengan tangan atau kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau
pada saatmeloncaat kedepan atau ke belakang.
2.
Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan
dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
3.
Beberapa gerakan dasar senam lantai :
a.
Roll depan
b.
Roll belakang
c.
Kayang
d.
Sikap lilin
e.
Meroda
f.
Profeller
4.
Macam – macam bentuk gerakan senam lantai :
a. Guling
Kedepan
b. Guling
Kebelakang
c. Lompat
Harimau
d. Hands
Stand
e. Meroda
f. Lompat
Jongkok
g. Round
Off
h. Lompat
Kankang
i.
Head Stands
j.
Kayang
k. Sikap
Lilin
l.
Salto
m. Guling
Lenting
5.
Modifikasi permaianan senam lantai :
•
Roll depan berpasangan.
•
Roll belakang berpasanngan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Rohani,
batdri.2004.Harapan Pasti Siswa Berpestasi:CV Hayati Kosasi, Engkos.1983.
Olahraga Teknik dan Program Latihan:CV Akademika PressindoM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar